Timika, antarpapuanews.com – Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kantor UPBU Kelas II Mozes Kilangin Timika menggelar rapat Evaluasi Angkutan Udara Perintis dan Kargo TA 2020 serta Persiapan Pelaksanaan Angkutan Udara Perintis dan Kargo TA 2021.
Rapat evaluasi ini, untuk membantu masyarakat sekitar Papua khususnya Kabupaten Mimika, supply barang-barang yang diberikan oleh Pemerintah untuk membantu masyarakat di pedalaman Papua agar bisa terjamin, dalam hal ini adalah berkaitan dengan harga khusus untuk penerbangan.
“Sementara untuk penerbangan sekarang ini, yakni Mimika, Jaya Wijaya, dan Nduga,” jelas KA UPBN Mozes Kilangin Syamsuddin Soleman, saat ditemui Wartawan disela-sela kegiatan di Hotel Grand Mozza, Rabu (16/12).

“Untuk pelayanan seperti biasa, artinya bahwa kita membantu supply barang, dan inikan termasuk tol laut, darat, dan udara, jadi pengiriman barang dari Pusat Jakarta kesini, dan diterima di sini bagian laut dan dilanjutkan sama PT Damri, dalam hal ini dilanjutkan ke Bandara dan langsung kita distribusikan ke daerah yang bersangkutan, dalam hal ini termasuk Wamena, Jaya Wijaya, Mimika, Nduga, dan juga dengan tiga distrik yang ada wilayah Mimika,” jelasnya.
Lanjut Syamsuddin, untuk pembiyaan kita hanya menyiapkan angkutannya dan yang menyediakan adalah dari penyedia, jadi kita hanya membantu fasilitas penerbanganya saja.
Ini sesuatu hal yang positif untuk bisa membantu masyarakat, dengan harapan dapat membantu pertumbuhan ekonomi yang ada di daerah terpencil.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah kita mensinkronkan antara kantor pusat Kementerian Perhubungan, dalam hal ini yang punya subsidi, program subsidi dengan Pemerintah dan penyedia barang, yaitu bisa BUMD, Koperasi supaya batas pelaksanaan barang yang dikirim nanti, harganya bisa benar-benar menekan di Kabupaten atau Distrik-distrik yang dituju,” jelas Sigit Pramono KA Otoritas Bandar Udara (OTBAN) Wilayah Merauke.
Lanjut Sigit bahwa, selama ini dari Pemerintah selalu berusaha bagaimana kita mengurangi diskualitas harga, salah satunya dengan program ini. Contohnya kita mengevaluasi di tahun 2020 ini, ternyata di tempat A harganya sudah turun tetapi masih ada keinginan untuk lebih turun lagi, dan ditempat B harganya belum turun jadi kami ingin tambah frekuensi supaya harganya bisa turun. Jadi kita samakan persepsi, supaya di tahun 2021 nanti yang kita inginkan bisa tercapai.
Di tanggal 22 ini, hendak disinkronkan antara tol laut, darat, dan udara, salah satu contohnya nanti yaitu barang yang di tol laut akan langsung ditransfer atau langsung dikirim dengan menggunakan tol udara, dengan harapannya bahwa harga barang bisa menurun lagi. (APN2)