Timika, APN – Ratusan keluarga Tionghoa di Kabupaten Mimika hadiri puncak acara Imlek sekaligus Cap Go Meh di Gedung Eme Neme Yauware, Minggu (5/2/2023). Kegiatan tersebut sekaligus dirangkaikan dengan pelantikan Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Mimika.
Rusli Gunawan terpilih menjadi Ketua PSMTI Mimika yang akan menahkodai PSMTI selama 4 tahun kedepan. Rusli Gunawan beserta jajaran pengurus PSMTI dilantik oleh Koordinator PSMTI Wilayah Papua, Izak Pontolalu. Kegiatan tersebut juga dihadiri langsung Plt Bupati Mimika, Yohannes Rettob.
Dalam sambutannya, Plt Bupati Mimika Yohannes Rettob mengatakan, sebagai organisasi baru di Mimika, PSMTI harus tetap solid. Seluruh pengurus diminta bergandengan tangan dan menjaga kekompakan, sehingga tidak lari dari AD/ART organisasi.
“Saya berharap badan pengurus PSMTI yang sudah dilantik hari ini harus bekerja dengan hati, organisasi juga jangan dibawa ke ranah politik,” ucapnya.
John Rettob meminta PSMTI menjaga hubungan dengan paguyuban lain sehingga kehadiran PSMTI bisa membuat Mimika aman, damai dan sejahtera.
“Atas nama Pemerintah, saya menyampaikan terima kasih kepada Warga Tionghoa yang sudah mendorong roda perekonomian di Mimika, saya senang mendengar laporan Ketua pantia jika sebelum perayaan Imlek pantia telah melakukan banyak kegiatan sosial, saya berharap pengurus dapat merangkul semua warga tionghoa di Mimika,” ucapnya.
Sementara Ketua PSMTI Mimika, Rusli Gunawan mengungkapkan, cikal bakal kehadiran PSMTI tadinya adalah Himpunan Peduli Kasih Tionghoa (HPKT). Pada tahun ini resmi berubah menjadi PSMTI. Kehadiran PSMTI untuk menjaga kekompakan warga Tionghoa di Mimika karena saat ini warga Tionghoa di Mimika sudah berjumlah kurang lebih 600 orang.
“Perjalanan kami warga Tionghoa di Kabupaten Mimika, sudah 18 tahun lalu kita membentuk Kerukunan HPKT. Sejak terbentuknya HPKT 2005 hanya 18 KK dan hanya 80 jiwa, dengan berjalannya waktu, pada 2015 dilakukan pendataan lagi, maka tercatat kurang lebih 85 KK, dan dengan jumlah jiwa 200-380 orang. Saat ini menurut pengamatan kami, warga Tionghoa di Mimika sudah berjumlah 600 orang,” katanya.
Gunawan mengatakan, perubahan HPKT menjadi PSMTI tidak terjadi di Mimika saja. PSMTI sudah tercatat menjadi organisasi atau paguyuban resmi yang menaungi warga Tionghoa secara nasional dari Sabang sampai Merauke. Karenanya, PSMTI memiliki AD/ART yang jelas.
“Selepas pelantikan ini kami akan mendaftarkan ke Kesbangpol terkait pergantian nama HPKT menjadi PSMTI. Kita akan bergabung dalam forum pembangunan kebangsaan dengan 28 kerukunan lainnya yang sudah tercatat di Kesbangpol Mimika,” ujarnya
Sedangkan Ketua Panitia Imlek, Cap Go Meh, Vincensius Hendra menjelaskan, pada perayaan Imlek di Mimika, HPKT atau PSMTI telah menggelar berbagai kegiatan. Diantaranya donor darah dan kegiatan sosial lainnya seperti pemberian bantuan paket perlengkapan sekolah pada anak-anak Papua.
“Kemudian, pada 7 Januari 2023 PSMTI, kembali melaksanakan kunjungan ke lapas Kelas 2b bersama dengan Bank Mandiri, terakhir pada 17 Januari 2023 panitia melaksanakan pembersihan dan pengecetan serta memperindah bundaran Petrosea SP 2 dan Bundaran Tugu Perdamaian Timika Indah,” ungkapnya.
Vincen mengatakan, imlek merupakan hari penting dan lambang kegembiraan dan kehangatan yang mengandung konsep mementingkan kerukunan keharmonisan. “Malam ini adalah hari istimewa bagi warga Tionghoa yang bernaung dalam PSMTI,” pungkasnya.