Pemkab Mimika Segera Serahkan DPA demi Genjot Penyerapan APBD

Pj Sekertaris Daerah (Sekda) Mimika, Petrus Yumte. (Foto: Anis/APN)

Timika, APN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika saat ini tengah menyiapkan administrasi untuk penyerahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA). Sehingga program-program Pemkab Mimika bisa segera berjalan.

“Kami siapkan administrasi, soal DPA itu Plt Bupati nanti beliau arahkan kapan. Kita tinggal tunggu petunjuk dari Bupati, kita siapkan administrasinya supaya setelah penyerahan DPA, proses lelang jalan, agar tidak lagi menunggu-nunggu,” ungkap Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte saat ditemui wartawan usai apel pagi di Sentra Pemerintahan, Senin (6/2/2023).

Yumte mengatakan, saat ini pihaknya sedang fokus untuk penginputan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP). Sehingga nantinya proyek dan penyerapan APBD Mimika bisa lebih cepat.

“Setelah administrasi siap, tinggal DPA kapan beliau (Plt Bupati-red) mau serahkan. Tapi kita punya target supaya APBD jalan lebih cepat lebih baik, supaya serapan tercapai. Sebenarnya target dari minggu kemarin, tapi ada perubahan dari provinsi kode provinsi mereka bilang nanti selesaikan di Rabu minggu ini,” katanya.

Yumte menjelaskan, saat ini Kabupaten Mimika mempunyai APBD yang cukup besar. Sehingga penyerapannya harus secepatnya dilakukan. Jangan sampai APBD besar tapi penyerapan anggaran justru kecil karena proyek dikerjakan di akhir tahun anggaran.

“Untuk itu kita mau genjot supaya jangan sampai proses terkendala, kalau belakangnya terkendala pasti kedepannya terkendala terus,” ujarnya.

Yumte mengatakan, pekerjaan atau proyek tahun lalu yang tidak selesai pekerjaannya adalah hutang. Karenanya Plt Bupati sudah arahkan tiap OPD, Bagian Keuangan dan Inspektorat untuk memverifikasi hutang-hutang tersebut.

“Sebagian besar yang tidak di proses merupakan hutang dan Bupati sudah arahkan ke OPD Inspektorat, Keuangan untuk memverifikasi hutang hutang itu ketika di perubahan dokumen sudah siap dibayarkan,” ungkapnya.

Yumte menjelaskan, sebagian besar proyek yang terlambat dan menjadi hutang disebabkan karena proses lelang yang mendekati akhir tahun. Biasanya karena lelang baru dilakukan pada Oktober atau setelahnya.

“Mungkin lelangnya terlambat, pengajuan segala macam. Ada yang baru bikin di bulan Oktober ada. Jelas itu menghambat kerjanya, makanya kita coba menekan ini. Proyek berikut harus diminimalisir keterlambatannya, jangan terlalu fatal,” pungkasnya.

Penulis: AnisEditor: Sani

Tinggalkan Pesan Anda